MOTION CONTROL

Kontrol gerakan Kontrol gerak adalah bidang sub-otomatisasi, di mana posisi atau kecepatan mesin yang dikontrol menggunakan beberapa jenis perangkat seperti pompa hidrolik, aktuator linier, atau motor listrik, umumnya Servo. Kontrol gerak merupakan bagian penting dari robotika dan peralatan mesin CNC, namun lebih kompleks daripada dalam penggunaan mesin-mesin khusus, di mana kinematika biasanya sederhana. Yang terakhir ini sering disebut Motion Control Umum ( GMC) . Kontrol gerak secara luas digunakan dalam pencetakan, kemasan, tekstil, produksi semikonduktor, dan industri perakitan. Ikhtisar Arsitektur dasar dari sistem kontrol gerak mengandung: Sebuah pengontrol gerak untuk menghasilkan set poin ( output yang diinginkan atau profil gerak) dan menutup posisi atau loop kecepatan umpan balik. Sebuah drive atau amplifier untuk mengubah sinyal pengendali dari pengendali gerak menjadi arus listrik yang lebih tinggi atau tegangan listrik yang disajikan kepada aktuator. Baru " cerdas" drive dapat menutup posisi dan kecepatan loop internal, sehingga banyak kontrol lebih akurat. Sebuah aktuator seperti pompa hidrolik, silinder udara, aktuator linier, atau motor listrik untuk gerak output. Sensor feedback Satu atau lebih seperti encoders optik, resolvers atau perangkat efek Hall untuk mengembalikan posisi atau kecepatan aktuator ke motion controller untuk menutup posisi atau kecepatan loop kontrol. Komponen mekanis untuk mengubah gerakan aktuator ke gerakan yang diinginkan, termasuk: gigi, shafting, sekrup bola, ikat pinggang, keterkaitan, dan bantalan linier dan rotasi. Antarmuka antara motion controller dan drive yang dikendalikan sangat penting ketika gerakan terkoordinasi diperlukan, karena harus menyediakan sinkronisasi ketat. Secara historis antarmuka hanya terbuka adalah sinyal analog, sampai antarmuka terbuka dikembangkan yang puas persyaratan kontrol gerak terkoordinasi, SERCOS yang pertama pada tahun 1991 yang sekarang ditingkatkan untuk SERCOS III. Kemudian antarmuka mampu kontrol gerak termasuk Ethernet / IP, PROFINET IRT, Ethernet Powerlink, dan EtherCAT. Fungsi kontrol yang umum termasuk: Velocity kontrol. Posisi ( point-to-point) kontrol: Ada beberapa metode untuk menghitung lintasan gerak. Ini sering didasarkan pada profil kecepatan langkah seperti profil segitiga, profil trapesium, atau profil S-kurva. Tekanan atau kontrol Angkatan. Elektronik gearing ( atau cam profiling) : Posisi sumbu budak secara matematis terkait dengan posisi sumbu utama. Sebuah contoh yang baik ini akan berada dalam sistem dimana dua drum berputar putar pada rasio yang diberikan satu sama lain. Kasus yang lebih maju gearing elektronik Camming elektronik. Dengan Camming elektronik, sumbu budak berikut profil yang merupakan fungsi dari posisi master. Profil ini tidak perlu menjadi asin, tetapi harus menjadi fungsi animasi.